PROPOSAL PENYULUHAN
“ MENGHADAPI
PUBERTAS REMAJA AWAL DAN PERUBAHAN FISIK MENTAL REMAJA DI SMP N 18 PEKANBARU “
TAHUN 2012
S1 KESEHATAN
MASYARAKAT
TINGKAT III
DISUSUN OLEH :
1. NELI SURYANI :
10.4.0.1.0011
2.
RIGUS TARNANDO :
10.4.0.1.0014
3.
ROHANI S : 10.4.0.1.0015
4.
ROSITA :
10.4.0.1.0016
DOSEN PEMBIMBING :
ROZA ASNEL, M.Kes
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN
MASYARAKAT STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pubertas
merupakan masa perahlian antara masa kanak – kanak dala masa dewasa. Tidak ada
batas yang tajam antara akhir masa kanak – kanak dan awal masa pubertas, akan
tetapi dapat dikatakan bahwa masa pubertas diawali dengan berfungsinya ovarium. Pubertas
berakhir pada saat ovarium sudah
berfungsi dengan mantap dan teratur. Sedangkan pada laki – laki gonad atau testis,
merupakan organ tersebut terletak di dalam scrotum.
Testis berkembang penuh pada usia 20 tahun, dan tandanya lazim seperti terjadi
mimpi basah, yang artinya bermimpi mengenai dengan hubungan seksual, sehinggah
mengeluarkan sperma.
Awal Pubertas
dipengarui oleh bangsa, iklim, gizi, dan kebudayaan. Secara umum ada pergeseran
permulaan pubertas kearah umur yang lebih muda, dikarenakan meningkatnya
kesehatan umum dan gizi. (Yani Widyastuti,2009).
Pada masa
puberitas dapat dikatakan bahwa ciri umum yang menojol pada masa remaja adalah
berlangsungnya perubahan itu sendiri, yang dalam interaksinya dalam lingkungan
sosial membawa berbagai dampak pada prilaku remaja. Pubertas merupakan periode yang singkat, namun bagi
sebagian orang dianggap sebagai periode yang sulit bagi remaja dan mempengaruhi
keadaan fisik dan fisiologis remaja di masa selanjutnya.
Masa remaja
adalah sebagai salah satu periode dalam rentang kehidupan manusia yang memiliki
beberapa keunikan tersendiri. Keunikan tersebut bersumber dari kedudukan masa
remaja sebagai periode transsisional antara masa kanak-kanak dan masa dewasa
atau yang lebih kita kenal dangan pubertas. Kita semua mengetahui bahwa antara
anak-anak dengan orang dewasa ada beberapa perbedaan yang selain bersifat
biologis atau fisiologis juga bersifat pisikologis.
Pada masa
remaja terjadinya kemetangan seksual atau alat – alat reproduksi, merupakan
suatu bagian penting dalam kehidupan remaja sehingga diperlukan perhatian
khusus, karena bila timbul dorongan-dorongan seksual yang tidak sehat akan
menimbulkan prilaku seksual yang tidak bertanggung jawab. (Yani Widyastuti,2009)
Monks dkk, 1989 didalam AMY. G. MIRON
tahun 2002 mengemukakan bahwa, pada masa remaja sering kali
dikenal dengan fase mencari jati diri atau fase topan dan badai. Remaja masih
belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun
mentalnya. Namun, yang perlu ditekankan adalah bahwa fase remaja merupakan fase
perkembangan yang tengah berada pada masa amat potensial, baik di lihat dari
aspek koginitif, emosi maupun fisik.
Perubahan
peran, fisik dan fisiologis mempengaruhi konsep diri seseorang dan konsep diri
berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang. Dengan mengetahui konsep diri seseorang, kita akan
lebih mudah memahami tingkah laku orang tersebut.
Remaja awal
adalah masa perahlian dari masa anak – anak ke masa remaja yang mengalami
pertumbuhan fisik, dan perkembangan psikis, dalam remaja awal ini mereka lebih
merasa mencari indetitas diri dan ada rasa timbul ketertarikan pada lawan
jenis. Pada umumnya remaja awal dikategorikan pada umur 13 - 15 tahun yang mana
pada jenjang sekolah menengah pertama (Yani Widyastuti, 2009 ).
Berdasarkan uraian di atas maka kami sebagai pengkaji
tertarik untuk mengadakan penyuluhan tentang “ Cara Menghadapi Pubertas Pada Remaja Awal Terhadap Perubahan Fisik dan Mental
Remaja “di SMP
N 18 Pekanbaru tahun 2012.
B. RUMUSAN MASALAH
Peningkatan wawasan siswa siswi SMP
N 18 Pekanbaru tentang bagaimana “ Cara Menghadapi Pubertas Pada Remaja Awal Terhadap Perubahan Fisik dan Mental
Remaja “.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a.
Peningkatan wawasan siswa siswi SMP N 18 Pekanbaru tentang bagaimana
“Cara Menghadapi Pubertas Pada Remaja Awal Terhadap Perubahan Fisik Dan
Mental”.
2. Tujuan
Khusus
a.
Agar siswa siswi SMP N 18 dapat
mengetahui gambaran tentang bagaimana “
Cara Menghadapi Pubertas Pada Remaja Awal Terhadap Perubahan Fisik Dan Mental
“
b.
Upaya peningkatan percaya diri untuk tampil di depan umum dalam
menghadapi Pubertas dan Perubahan Fisik.
c.
Memberikan pengetahuan kepada siswa siswi tentang bagaimana “Cara Menghadapi
Pubertas Pada Remaja Awal Terhadap Perubahan Fisik Dan Mental “ di SMP N 18
Pekanbaru tahun 2012.
D. Manfaat Penelitian.
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengalaman mengenai “ “Cara Menghadapi Pubertas Remaja Awal Terhadap Perubahan Fisik Dan Mental Remaja” di SMP
N. 18 Pekanbaru ”
2. Bagi SMP N 18 Pekanbaru
Memberikan masukan dan pengembangan “Cara Menghadapi Pubertas Remaja Awal Terhadap Perubahan Fisik Dan Mental Remaja” di SMP
N. 18 Pekanbaru.
3. Bagi STIKes Payung Negeri Pekanbaru.
Hasil praktek
penyuluhan ini diharapkan dapat menjadi masukan serta sebagai bahan
informasi bagi para mahasiswa/i STIKes Payung Negeri Pekanbaru khususnya di
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Puberitas Pada Remaja
1.
Pengertian Puberitas dan Remaja
a.
Pengertian Puberitas
Yulia S. D. Gunarsa dan
Singgih D. Gunarsa didalam Narendra,2002, dalam
buku Ajar Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja. Puberty
(bahasa inggris) berasal dari istilah latin pubertas yang berarti
kelaki-lakian, kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda kelaki-lakian. Pubescence
dari kata pubis (pubic hair) yang berarti rambut (bulu) pada daerah
kemaluan (genetal) maka pubescence berarti perubahan yang
dibarengi dengan tumbuhnya rambut pada daerah kemaluan
Pubertas
adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai
saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15
hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung
dengan cepat. Pada cewek pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki
ditandai dengan mimpi basah. Kini, dikenal adanya pubertas dini pada remaja.
Penyebab pubertas dini ialah bahwa bahan kimia DDT sendiri, DDE, mempunyai efek
yang mirip dengan hormon estrogen.
Hormon ini diketahui sangat berperan dalam mengatur perkembangan seks wanita.
Pada
saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi
pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja putra, secara
biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang
anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi.
Pada
masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis
hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic
hormones) yang berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu: 1) Follicle-Stimulating Hormone (FSH) dan
2). Luteinizing Hormone (LH). Pada
anak perempuan, kedua hormon tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone : dua jenis hormon kewanitaan. Pada anak lelaki, Luteinizing Hormone yang juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating Hormone
(ICSH) merangsang pertumbuhan testosterone.
Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormon tersebut di atas merubah sistem
biologis seorang anak. Anak perempuan akan mendapat menstruasi, sebagai
pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi juga
perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang. Anak lelaki mulai
memperlihatkan perubahan dalam suara, otot, dan fisik lainnya yang berhubungan
dengan tumbuhnya hormon testosterone.
Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan
membawa mereka pada dunia remaja. (Yani Widyastuti, dkk 2009 ).
b.
Pengertian Remaja
Menurut Hurlock, 2004 di dalam Yusuf LN,dkk, dalam buku Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik.
Menurut Monks, dkk 2004 didalam Amyg, Miron
dkk 2002 ,dalam buku Prilaku Perkembangan Anak. Remaja adalah menunjukkan dengan jelas sifat
transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Remaja adalah
peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua
aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa. ( Sri Rumini dan Siti Sundari, 2004
didalam Amgy, Miron dkk.Remaja adalah Masa peralihan di antara masa kanak-kanak
dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. (Zakiah Darajat, 2006, didalam Dr.Arkam Ridha,2006 )
Definisi remaja berdasarkan para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa masa remaja adalah masa transisi
antara masa anak anak dan masa dewasa yang meliputi perkembangan biologis,
kognitif, dan social, yang artinya masa remaja bukan masa anak-anak baik dari
bentuk badan, cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang
telah matang.
Pada masa remaja tersebut terjadilah suatu
perubahan organ-organ fisik organobiologik
secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan
kejiwaan (mental emosiaonal). Terjadinya perubahan besar ini umumnya
membingungkan remaja yang mengalaminya, memandang perlu akan adanya pengertian,
bimbingan dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya, agar dalam sistem
perubahan tersebut terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat sedemikian
rupa sehingga kelak remaja tersebut menjadi manusia dewasa yang sehat secara
jasmani, rohani dan sosial.
Terjadinya
kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem
reproduksi, merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan remaja sehingga
diperlukan perhatian khusus, karena bila timbul dorongan-dorongan seksual yang
tidak sehat akan menimbulkan perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab.
(Yani Widyastuti, dkk 2009 )
2.
Perkembangan
Remaja dan Ciri-Cirinya
Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja
kita sangant perlu mengenal perkembangan remaja serta ciri-cirinya.
Berdasarakan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu) remaja ada
dua tahap, yaitu:
1. Masa remaja awal (10-12 tahun)
a. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan
teman sebaya
b. Tampak dan merasa ingin bebas
c. Tampak dan memang lebih banyak
memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir yang khayal (abstrak).
2. Masa remaja tengah (13-15 tahun)
a. Tampak dan merasa ingin mencari idetitas diri
b. Ada keinginan untuk berkencan atau
ketertarikan pada lawan jenis.
c. Timbul perasaan cinta yang mendalam
d. Kemampuan berpikir abstrak
(berkhayal) makin berkembang
e. Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
3.
Perkembangan
Remaja dan Tugasnya
Agustiani, 2006 didalam widyastuti, yani dkk.2009, dalam buku Kesehatan
Reproduksi. Sesuai dengan tumbuh dan berkembangnya suatu
individu, dari masa anak-anak sampai dewasa, individu memiiki tugas
masing-masing pada setiap tahap perkembangannya. Yang dimaksud tugas pada
setiap tahap perkembangan adalah bahwa setiap tahapan usia, individu tersebut mempunyai tujuan untuk
mencapai suatu kepandaian, keterampilan, pengetahuan, sikap dan fungsi tetentu
sesuai dengan kebutuhan pribadi. Kebutuhan pribadi itu sendiri timbul dari
dalam diri yang dirangsang oleh kondisi disekitarnya atau masyarakat.
Tugas perkembangan remaja menurut Robert Y.
Havighurst dalam bukunya Human Development and Education yang dikutip oleh
Partut Panuju dan Ida Umami (2003) ada sepuluh yaitu :
1. Mencapai hubungan sosial yang matang dengan teman
sebaya, baik dengan teman sejenis maupun dengan beda jenis kelamin.
Artinya para remaja memandang gadis-gadis sebagia wanita dan laki-laki
sebagai prianya, menjadi manusia dewasa diantara orang-orang dewasa. Mereka
dapat bekerja sama dengan orang lain dengan tujuan bersama, dapat menahan dan
mengendalikan perasaan-perasaan pribadi, dan belajar memimpin orang lain dengan
atau tanpa dominasi.
2. Dapat menjalankan peranan-peranan sosial menurut jenis
kelamin masing-masing.
Artinya
mempelajari dan menerima peranan masing-masing sesuai dengan ketentuan
atau norma masyarakat.
3.
Menerima
kenyataan (realitas) jasmaniah serta menggunakannya seefektif mungkin dengan
perasaan puas.
4.
Mencapai
kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya. Ia tidak
kekanak-kanakan lagi, yang selalu terikat pada orang tuanya. Ia membebaskan
dirinya dari ketergantungan terhadap orang tua atau orang lain.
5.
Mencapai
kebebasan ekonomi. Ia merasa sanggup untuk hidup berdasarkan usaha
sendiri. Ini terutama sangat penting bagi laki-laki. Akan tetapi dewasa ini
bagi kaum wanita pun tugas ini berangsur-angsur menjadi tambah penting.
6.
Memilih
dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan atau jabatan, artinya belajar memilih
satu pekerjaan sesuai dengan bakat dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan
tersebut.
7.
Mempersiapkan
diri untuk melakukan perkawinan dan hidup berumah tangga. Mengembangkan sikap
yang positif terhadap kehidupan keluarga dan memiliki anak. Bagi wanita hal ini
harus dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan bagaimana mengurus rumah
tangga dan mendidik anak.
8.
Mengembangkan
kecakapan intelektual serta konsep-konsep yang diperlukan untuk kepentingan hidup bermasyarakat,
maksudnya ialah bahwa untuk menjadi warga negara yang baik perlu memiliki
pengetahuan tentang hukum, pemerintah, ekonomi, politik, geografi, tentang
hakikat manusia dan lembaga - lembaga kemasyarakatan.
9.
Memperlihatkan
tingkah laku yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, ikut
serta dalam kegiatan-kegiatan sosial sebagai orang dewasa yang bertanggung
jawab, menghormati serta mentaati nilai-nilai sosial yang berlaku dalam
lingkungannya, baik regional maupun nasional.
10.
Memperoleh
sejumlah norma-norma sebagai pedoman dalam tidakan-tindakannya dan sebagai
pandangan hidup. Norma-norma tersebut secara sadar dikembangkan dan
direalisasikan dalam menetapkan kedudukan manusia dalam hubungannya dengan sang
pencipta alam semesta dan dalam hubungannya dengan manusia-manusia lain;
membentuk suatu gambaran dunia dan memelihara harmoni antara nilai-nilai
pribadi yang lain
B.
Perubahan
Fisik dan Mental Pada Masa Remaja
1.
Perubahan Fisik Pada Masa Remaja
Pada masa remaja itu, terjadi suatu pertumbuhan
fisik yang cepat disertai banyak perubahan, termasuk didalamnya pertumbuhan
organ-organ reproduksi atau organ seksual sehingga tercapai kematangan yang
ditunjukan dengan kemampuan melaksanakan fungsi reproduksi. Perubahan yang
terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti muncuknya tanda-yanda sebagai berikut
: ( Yani Widyastuti, dkk 2009 ).
1.
Tanda-tanda seks primer
Yang dimaksud dengan
tanda-tanda seks primer adalah organ seks. Pada laki-laki yaitu gonad (testis). Organ itu terletak
didalam Skrotum. Pada usia 14 tahun
baru sekitar 10% dari ukuran matang. Setelah itu terjadilah pertumbuhan yang
pesat selama 1 atau 2 tahun, kemudian pertumbuhan menurun. Testis berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun. Sebagai tanda
bahwa fungsi organ-organ reproduksi pria matang, lazimnya terjadi mimpi basah,
artinya ia bermimpi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan hubungan
seksual,sehingga mengeluarkan sperma.
Semua organ reproduksi
wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat kecepatan antara organ satu dan
lainnya berbeda. Berat uterus pada
anak usia 11 atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun rata-rata
beratnya 43 gram.
Sebagai tanda
kematangan organ reproduksi pada perempuan adalah datangnya haid. Ini adalah permulaan dari
serangkaian pengeluaran darah, lender dan jaringan sel yang hancur dari uterus
secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap 28 hari. Hal ini berlangsung
terus sampai menjelang masa menopause.
Menopause biasa terjadi pada usia sekitar 50an.
2.
Tanda-tanda seks sekunder
a. Pada
laki-laki
1. Rambut
Rambut yang mencolok tumbuh pada masa remaja adalah rambut kemaluan,
terjadi sekitar 1 tahun setelah testis dan penis mulai membesar. Ketika rambut
kemaluan hamper selesai tumbuh, maka menyusul rambut ketiak dan rambut di
wajah, seperti halnya kumis dan jambang.
2.
Kulit
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih,
pori-pori membesar.
3. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dibawah kulit menjadi lebih aktif. Seringkali menyebabkan
jerawat karena produksi minyak yang meningkat. Aktivitas kelenjar keringat juga
bertambah, terutama bagian ketiak.
4. Otot
Otot-otot pada tubuh remaja makin bertambah besar dan kuat. Lebih-lebih
bila dilakukan latihan otot, maka akan tampak member bentuk pada lengan, bahu,
dan tungkai kaki.
5. Suara
Seirama dengan tumbuhnya rambut pada kemaluan, maka terjadi perubahan
suara. Mula-mula agak serak, kemudian volumenya juga meningkat.
6. Benjolan di dada
Pada usia remaja sekitar 12 samapai 14 tahun muncul benjolan kecil-kecil di
sekitar kelenjar susu. Setelah beberapa minggu besar dan jumlahnya menurun.
b. Pada wanita
1) Rambut
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja laki-laki.
Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai
berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak setelah haid.
Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warrnanya,
kemudian menjadi lebih subur, lebihkasar, lebih gelap, dan agak keriting.
2)
Pinggul
Pinggul pun menjadi berkembang, membesar dan
membulat. Hal ini sebagai akibat
membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah kulit.
3)
Payudara
Seiring pinggul membesar maka payudara juga
membesar dan putting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula
dengan berkembang dan makin besarnya kelenjar susu sehingga payudara menjadi
lebih besar dan menjadi lebih bulat.
4) Kulit
Kulit seperti halnya laki-laki juga menjadi
lebih kasar,lebih tebal, pori-pori membesar. Akan tetapi berbeda dengan
laki-laki kulit pada wanita tetap lebih lembut.
5) Kelenjar lemak
dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi
lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar
keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid.
6) Suara
Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang
terjadi pada wanita.
2.
Perubahan
Mental Pada Masa Remaja
Perubahan-perubahan yang berkaitan dengan kejiwaan pada remaja adalah :
1. Perubahan emosi.
Perubahan tersebut berupa kondisi :
a.
Sensitif
atau peka misalnya : mudah menangis, frustasi
dan sebaliknya bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Utamanya sering terjadi
pada remaja putri, lebih-lebih sebelum menstuasi.
b. Mudah
bereaksi bahkan agresif terhadap
gangguan atau rangsangan luar yang mempengaruhinya. Itulah sebabnya terjadi
perkelahian. Suka mencari perhatian dan bertindak tanpa berfikir dahulu.
c. Ada
kecenderungan tidak patuh kepada orangtua, dan lebih senang pergi bersama
dengan temannya dari pada tinggal
di rumah.
2. Perkembangan intelegensia.
Pada perkembangan ini menyebabkan remaja :
a. Cenderung mengembangkan cara berfikir
abstrak, suka memberikan kritik.
b. Cenderung ingin mengetahui hal-hal baru
sehingga muncul perilaku ingin
mencoba-coba.
Tetapi dari semua itu, proses perubahan kejiwaan
tersebut berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisiknya.
C.
Pendidikan Seks dan Prilaku Remaja
1.
Pengertian Pendidikan Seks
Sarwono,
2004 didalam E.sarrngen D Yanti, dalam Buku Pendidikan Sexs Untuk Anak. Pendidikan seks adalah suatu informasi mengenai
persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi
aspek – aspek kesehatan, tingkah laku seksual, hubungan seksual,dan kehamilan
sampai kelahiran.
Remaja yang telah mendapat
pendidikan seks tidak cenderung lebih sering melakukan hubungan seks, tetapi
mereka yang belum pernah mendapat pendidikan seks cenderung lebih banyak
mengalami kehamilan yang tidak di kehendaki.
Pendidikan seksual selain
menerangkan tentang aspek-aspek anatomis dan biologis juga menerangkan tentang
aspek-aspek psikologis dan moral. Pendidikan seksual yang benar harus
memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia. Juga nilai-nilai kultur dan agama
diikutsertakan sehingga akan merupakan pendidikan akhlak dan moral juga.
Ada beberapa hal mengenai pentingnya pendidikan
seks bagi remaja, diantaranya yaitu :
1. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan
fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual
pada remaja.
2. Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan
perkembangan dan penyesuaian seksual (peran, tuntutan dan tanggung jawab).
3. Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap
seks dalam semua manifestasi yang
bervariasi.
4. Memberikan pengertian bahwa hubungan antara manusia
dapat membawa kepuasan pada kedua individu dan kehidupan keluarga.
5. Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral
yang esensial untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan
berhubungan dengan perilaku seksual.
6. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan
penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu
kesehatan fisik dan mentalnya.
7. Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap
seksual yang tidak rasional dan eksplorasi
seks yang berlebihan.
8. Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat
individu melakukan aktivitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai
peran, misalnya sebagai istri atau suami, orang tua, anggota masyarakat.
2. Perilaku Seks Remaja
Utomo 2006 didalam Dr.Arkam Ridha,
2006. dalam buku Manajeman Pubertas.
Kaum remaja saat ini mengalami lingkungan sosial yang sangat berbeda dari pada
orang tuanya. Dewasa ini, kaum remaja lebih bebas mengekspresikan dirinya, dan
telah mengembangkan kebudayaan dan bahasa khusus antara grupnya.
Kaum remaja kelas menengah yang terlihat lebih dibaratkan dalam
sikap-sikapnya terhadap busana, musik, film-film, makanan maupun seksualitas
Walaupun begitu norma-norma agama masih merupakan soal penting antara
kebanyakan remaja . Soal gengsi dan tekanan teman sebaya dianggap cukup penting
antara kaum remaja, sampai orang tua dan guru sekolah khawatir tentang “ ikut - ikutuan “ perilaku tidak sehat. Sikap-sikap kaum remaja atas
seksualitas dan soal seks ternyata lebih liberal dari pada orangtuanya, dengan
jauh lebih banyak kesempatan mengembangkan hubungan lawan jenis, berpacaran,
sampai melakukan hubungan seks.
Perilaku remaja saat ini cenderung
mendekati perilaku yang negatif tidak memungkiri karena semakin berkembangnya
era globalisasi gaya hidup dan perilaku remaja saat ini, di dalam sebuah
pergaulan remaja indonesia sudah tercampur dengan gaya pergaulan dari luar,
hasil banyak kebudayaan indonesia tidak menjadi tradisi di kalangan remaja,
perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak di tujukan oleh seseorang sehingga
dapat di sebutan dengan sesuatu tindakan sosial yang amat mendasar oleh
sebagian manusia tindakan manusia tidak sama dengan perilaku sosial karna
perilaku manusia adalah perilaku yang khusus di tunjukan oleh manusia.
Namun saat ini masyarakat telah menunjukan perilaku
sosial yang ada pada individu, seperti ketergantungan dengan pergaulan yang ada
seperti di kalangan remaja saat ini berpacaran dengan mesra di depan umum dan
lain-lain, menurut remaja zaman sekarang di anggap menjadi kebiasaan, namun
kebiasaan itu telah di campur tangankan dengan pergaulan di negara lain yang
pergaulan di luar menganut pergaulan bebas.
Akan tetapi sebuah pergaulan bisa di
hindari jika individu tersebut memiliki kekuatan iman yang ada pada dirinya,
agar tidak menyalah gunakan pergaulan yang sekarang sedang merajalela di
kalangan remaja, dan dari perilaku manusia pun menjadi sebuah dampak kejahatan
yang ada di dunia, tanpa di sadari kita pun sudah membuka peluang kejahatan di
dunia karena ke salahan dari individu itu bergaul.
Namun tidak semua remaja yang bisa melakukan pergaulan
yang negatif juga ada remaja yang mengetahui pergaulan yang begitu luas, namun
tidak di lakukan atau di contoh dalam kehidupannya faktor utama kesalahan dari
pergaulan remaja itu bagaimana lingkuan yang ada di sekitar individu.
D.
Menghadapi Masa Pubertas
1.
Cara menghadapi pubertas
Menurut Hariniva,
2004 didalam Mubin dan Ani Cahyadi,2006, dalam buku Psikologi Perkembangan. Masa remaja adalah
masa transisi yang penuh gejolak. Pada masa ini mulai terjadi perubahan,
baik secara fisik maupun psikis. Secara
fisik, organ-organ tubuh tertentu, seperti organ reproduksi atau organ seksual
dan jaringan syaraf mulai berfungsi. Sedangkan secara psikis, mulai mengalami
perkembangan emosional dengan ditandai adanya kecenderungan terhadap lawan
jenis, adanya keinginan untuk memiliki teman khusus yang disukai, dan mulai
melepaskan diri dari kendali orang tua.
Oleh
karena itu, masa ini merupakan fase terpenting dalam kehidupan manusia.
Dorongan-dorongan seksual mulai muncul. Apabila tidak diarahkan secara tepat,
maka dorongan-dorongan itu akan dapat menjerumuskan para remaja. Perubahan-perubahan
yang terjadi pada masa ini , disertai dengan gejala-gejala khusus dalam tingkah
laku yang menuntut perhatian dan pengawasan. Pada saat ini, mulai muncul
misteri-misteri yang mengundang kebingungan dan kegelisahan.
Beberapa
hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi masa pubertas ialah
sebagai berikut.
1.
Bersikap
jujur dan terbuka kepada orang yang kamu percayai ketika terjadi perasaan yang
tidak enak. Hal itu akan membantu memberi ketenangan dan jalan keluar.
2.
Selalu
menjaga kebersihan seluruh tubuh dan alat vital.
3.
Jangan minder. Bila anda minder pada seseorang atau
bahkan pada diri anda sendiri, maka anggaplah diri anda itu sebagai seseorang
yang paling sempurna sendiri di muka bumi ini dan anggaplah tidak ada satu
orangpun yang lebih dari diri anda.
4.
Tidak perlu bingung dengan berbagai macam hal. Bila
anda bingung dengan berbagai macam hal, anggaplah semua yang anda hadapi
tersebut adalah hal yang paling anda sukai, dalam artian hal tersebut sudah
biasa anda lakukan dan mudah untuk di lakukan.
5.
Jangan mengeluh terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri anda, karena semua perubahan itu sudah menjadi hal yang biasa
dalam kehidupan manusia. anggaplah semua perubahan yang terjadi pada diri anda
tersebut juga di rasakan oleh teman sebaya anda. jadi anda tidak merasakan hal
tersebut sendirian, melainkan teman sebaya anda pun juga merasakan hal
tersebut.
6.
Menambah wawasan. Bila anda menambah wawasan
pikiran, maka anda tidak akan kaget, minder, bahkan bingung sekalipun bila
terjadi perubahan-perubahan pada diri anda yang terjadi tanpa anda sadari. Anda
bisa tenang-tenang saja atau anda juga bisa mengikuti fashion untuk
masapubertas anda.
7.
Kendalikan emosi. Jadi bila ada teman anda yang
mengejek atau mencela anda, anggaplah semua itu hanya angin yang berhembus,
tidak usah anda perhatikan dan anda masukkan ke dalam hati, dan anggaplah diri
anda itu perfect.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu
dan Tempat
Waktu kegiatan penyuluhan pada tanggal 22 Oktober
2012, hari Selasa yang mana dimulai pada pukul 07.45 – 08.30 WIB. Kegiatan ini
akan dilaksanakan di SMP N 18 Pekanbaru pada kelas VIII dengan jumlah peserta
35 orang siswa – siswi.
B. Metode
Kegiatan penyuluhan ini akan dilaksanakan dengan
metode ceramah yang di dahului dengan Preetest
serta diakhiri dengan Postest untuk
melihat pengetahuan para peserta. Dengan menggunakan media laptop, infocus, dan
penyebaran brosur, serta adanya pemberian dooprize
kepada peserta.
C. Tahapan
Kegiatan
1. Tahapan Persiapan
a. Survai Pendahuluan.
b. Menyusun Proposal dengan Pembimbing Akademik
c. Meminta Persetujuan dari Pembimbing Akademik
d. Menyerahkan Proposal penyuluhan kepada insitusi tempat
penyuluhan.
2. Tahapan Pelaksanaan
a. Persiapan Pembukaan Penyuluhan
b. Pembukaan Penyuluhan
c. Pemberian Preetest
kepada peserta
d. Penyampaian materi oloh penyaji
e. Pemberian postest
kepada peserta
f. Pemberian doorprize
kepada peserta
g. Penutupan penyuluhan
3. Tahapan Penutupan
a. Memberikan Cendera Mata Kepada SMP N 18 Pekanbaru
b. Menutup Penyuluhan sesuai dengan jadwal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar