Kanker Mata |
Kanker mata (retinoblastoma) bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa.
Di Indonesia, hingga saat ini, jumlah anak yang menderita kanker mata
diperkirakan 9.000 anak. Penyebab kanker mata pada salah satu mata (unilateral)
atau kedua mata (bilateral) anak belum diketahui secara pasti, sehingga
pencegahannya pun menjadi sulit dilakukan. Kanker mata tersebut diduga
berhubungan dengan kelainan genetik. Ada masalah genetik yang menyebabkan
pertumbuhan sel yang seharusnya terkendali menjadi tidak terkendali. Walaupun
demikian, dampak penyakit itu bisa ditekan dengan deteksi dini. Kanker mata
yang ditemukan pada stadium awal dapat disembuhkan. Bahkan, 90% kasus kanker
mata yang terdeteksi dini dan mendapatkan penanganan memadai mampu disembuhkan
dengan maksimal.
Sesungguhnya, kondisi mata bisa dipertahankan bila ukuran kanker mata
masih di bawah 0,5 cm. Kendati gejala spesifik penyakit kanker mata pada anak
cukup sulit dikenali, namun ada tanda-tanda umum yang mesti diwaspadai sebagai
gejala kanker mata.
Jenis kanker mata pada anak sering ditandai dengan mata yang berwarna
kemerahan, peradangan, dan adanya bintik putih pada bagian mata yang berwarna
hitam. Jika kondisinya sudah parah, bintik putih tersebut akan membesar dan
memantulkan cahaya yang masuk ke mata seperti mata kucing, mata juling, serta
bola mata menonjol ke luar.
Bila gejala-gejala itu ditemukan pada anak, sebaiknya orang tua segera
membawanya ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya supaya dokter bisa
membantu memastikan ada atau tidaknya kanker pada mata anak. Jika ia
didiagnosis terserang kanker mata, maka ia harus mendapatkan perawatan dan
pengobatan sesuai jenis kanker dan stadiumnya. Bila dibiarkan begitu saja atau
tidak diobati secara tepat, maka tumor semakin berkembang dan menyebar ke
sumsum tulang dan otak. Tentunya, kondisi ini akan membahayakan sang anak dan
mengancam kehidupannya.
Kanker mata stadium dini bisa diobati dengan cara pembedahan (operasi),
yang bisa dikombinasikan dengan konsumsi obat kimia (kemoterapi) dan penyinaran
beradiasi (radioterapi). Bila kanker mata sudah ditemukan dalam stadium lanjut,
maka operasi dengan mengangkat mata terpaksa harus dilakukan. Setelah operasi,
dipasang protese (mata palsu) agar anak tetap berpenampilan baik dan menarik.
Deteksi dini penyakit kanker mata dapat menyelamatkan anak dari
keganasan penyakit yang sering mengakibatkan kernatian. Hanya saja, sebagian
besar kasus kanker mata ditemukan pada stadium lanjut.
Masyarakat dan petugas kesehatan di tingkat dasar belum punya
pengetahuan memadai tentang kanker mata, sehingga belum mengetahui cara
mengenali tanda-tanda kanker mata beserta cara penanganan-nya.
Sebenarnya, ada banyak kontroversi mengenai penyebab kanker mata. Salah
satunya ialah handphone. Meskipun silang pendapat mengenai hubungan antara
handphone dan kanker otak masih terus berlanjut dan belum ada keputusan final,
kini para ilmuwan kembali menemukan fakta baru yang tak kalah menarik. Peneliti
dari Essen University di Jerman mengemukakan bahwa pemakai handphone berpeluang
3,3 kali lebih banyak terserang kanker mata.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Andreas Stang dan Profesor Karl Heinz
Hoeckel telah berhasil me-wawancarai 118 pendents, uvea! melanoma, lalu
membandingkannya dengan para pemakai handphone. Agar hasil penelitiannya
semakin akurat, mereka juga mengadakan interview dengan 475 orang yang tidak
menderita kanker mata. Dari hasil penelitian, mereka menyimpulkan bahwa peluang
para pemakai handphone menderita kanker mata lebih besar ketimbang orang yang
tidak pernah memakai handphone.
Dalam laporan penelitian tersebut, Dr. Stang menekankan bahwa hasil
penelitian itu bukanlah kesimpulan final, terutama yang terkait frekuensi
tinggi dari gelombang mikro pada handphone. Dalam penelitian sebelumnya,
dijelaskan bahwa sel-sel yang berada pada uveal, yaitu sel melanocyte yang
berada dekat retina, tumbuh cepat bila terkena radiasi frekuensi tinggi ini.
Oleh karena itu, Dr. Stang beserta timnya terus melakukan penyelidikan tentang
pengaruh frekuensi tinggi dari gelombang mikro pada handphone terhadap
pertumbuhan sel-sel kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar