Kaki yang kekurangan vitamin D |
Penyakit yang menyerang masyarakat karena kekurangan vitamin D
biasanya penyakit yang berhubungan dengan penyakit tulang. Orang-orang
mengalami penyakit kekurangan vitamin D ini bisa terjadi pada masa usia masih
anak-anak maupun saat lanjut usia. Kekurangan vitamin D tentu karena kurangnya
terpapar sinar matahari ataupun asupan vitamin D yang kurang. Biasanya yang
mudah dikonsumsi dari susu, tapi banyak yang tidak menyukai susu. Karena ikan
lebih banyak mengandung vitamin D dan lebih sulit dikonsumsi baik dari segi
harga maupun kadarnya serta sulitnya ditemukan di Indonesia (tidak semua ikan
mengandung vitamin D), untuk itulah konsumsi makanan yang mengandung vitamin D
perlu dilakukan sejak kecil. Penyakit seperti osteoporosis (kerapuhan tulang),
diabetes, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, liver (hati), stroke
(serangan jantung), Parkinson, vascular, alzheimer adalah jenis penyakit yang
menyerang seseorang ketika keurangan vitamin D.
KEKURANGAN
VITAMIN D
Kekurangan vitamin D ini dapat disebabkan oleh
pemaparan sinar matahari yang tidak mencukupi maupun oleh sedikitnya vitamin D
dalam makanan. Kekurangan vitamin D selama kehamilan dapat menyebabkan
osteomalacia pada ibu hamil dan rakitis pada bayi yang akan dilahirkannya. Karena
ASI tidak mengandung vitamin D dalam jumlah yang besar, bayi yang mendapatkan
ASI bisa menderita rakitis, bahkan meskipun tinggal di daerah tropis jika bayi
tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D bisa terjadi
pada orang yang lebih tua karena kulit mereka menghasilkan sedikit vitamin D
saat terpapar sinar matahari. Beberapa bentuk rakitisyang jarang, merupakan
akibat adanya gangguan metabolisme vitamin D dan penyakit ini diturunkan. Kejang
otot (tetani) yang disebabkan oleh rendahnya kadar kalsium bisa merupakan
pertanda awal terjadinya rakitis pada bayi. Bayi yang lebih besar mungkin akan
terlambat untuk belajar duduk dan merangkak, dan penutupan ubun-ubun (fontanel)
mengalami penundaan. Anak-anak usia 1- 4 tahun bisa memiliki kelainan lengkung
tulang belakang, kaki O (bengkok ke dalam), kaki X (bengkok ke luar) dan terlambat
berjalan.
Anak-anak yang lebih tua atau remaja, akan merasakan
nyeri bila berjalan. Tulang panggul yang mendatar pada remaja putri menyebabkan
jalan lahir menjadi sempit.
Pada orang dewasa kehilangan kalsium dari tulang, terutama tulang belakang, panggul dan tungkai, menyebabkan kelemahan dan bisa mengakibatkan terjadinya patah tulang.
Pada orang dewasa kehilangan kalsium dari tulang, terutama tulang belakang, panggul dan tungkai, menyebabkan kelemahan dan bisa mengakibatkan terjadinya patah tulang.
Penyakit yang dapat terjadi akibat kekurangan
Vitamin D
a.
Osteoporosis
Osteoporosis ini
termasuk penyakit yang berkelanjutan atau menahun. Karena dampak secara
langsungnya tidak ada. Pengeroposan tulang, kurangnya kepadatan serta kualitas
tulang akibat kekurangan kalsium dan vitamin D ini dapat membuat seseorang
menderita patah tulang dengan mudah. Penyakit osteoporosis ini ada 3 jenis
yaitu yang menyerang lanjut usia, yang menyerang ketika anak-anak (juvenile
idiopathic osteoporosis), serta akibat penyakit lain yang terkait dengannya.
Jika pada wanita usia senja, yaitu usia 50 tahun
keatas. Wanita senja akan mengalami kekurangan esterogen. Hormon inilah yang
membantu pengangkatan kalsium sampai ke tulang. Biasanya dampaknya wanita usia
senja ini mengalami bongkok akibat osteoporosis. Penyakit osteoporosis akan
meningkat pada wanita dua kali lipat diatas usia 70 tahun. Namun bukan berarti
anak-anak dan wanita muda terhindar dari masalah ini. Karena ada kasus khusus
akibat konsumsi obat-obatan dan lainnya yang belum diketahui sebabnya
menjadikan wanita dewasa cepat terserang osteoporosis walaupun hormon
esterogennya masih normal.
b.
Diabetes
Diabetes erat kaitannya
dengan kadar gula darah. Jika kadar gula darah tinggi maka dimungkinkan Anda
kekurangan konsumsi vitamin D. Hemoglobin tipe A1c meninggi berarti kadar gula
darah meninggi dan resiko terserang diabetes lebih tinggi. Yang mana dibutuhkan
suplementasi vitamin D untuk mengontrolnya. Vitamin D mampu meningkatkan hormon
insulin dan membuat hormon ini lebih peka terhadap glukosa sehingga kadar gula
darah bisa di kontrol.
Walaupun secara langsung
hubungan antara vitamin D dan diabetes ini tidak ada, tapi dari gejala dimana
seseorang memiliki kadar vitamin D didalam tubuhnya lebih dari 30 ng/mL akan
mudah terhindar dari kadar gula tinggi dan HDL (kolesterol baik) yang rendah.
Ini berbeda pada orang yang memiliki kadar vitamin D didalam tubuhnya kurang
dari 30 ng/mL. Untuk mengetahui kadar vitamin D dalam darah tentu anda harus
mengeceknya melalui laboratorium. Karena bisa di ketahui juga nilai kadar gula
darah serta HDLnya.
c.
Multiple Sclerosis
Penyakit autoimun atau
lebih dikenal dengan nama multiple sclerosis juga merupakan penyakit yang
timbul akibat kekurangan vitamin D. Apa sih sebenarnya penyakit ini? Penyakit
ini termasuk penyakit sistem syaraf yang mana disebabkan kerusakan selubung
myelin sel saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Biasanya penyakit ini
menyerang anak-anak yang kekurangan vitamin D. Autoimun bukan berarti imunitas
seseorang meningkat. Tapi menurun secara bertahap. Sebabnya makanan yang mengandung
vitamin D jarang di konsumsi pada anak. Biasanya anak enggan meminum susu yang
banyak mengandung vitamin D ini.
d.
Rheumatoid Arthritis
Penyakit ini adalah
jenis penyakit pelunakan tulang pada anak-anak. Faktor utamanya tentu karena
kekurangan vitamin D dan kalsium. Hal ini terjadi pada bayi yang tidak terpapar
sinar matahari beserta ibunya. Sehingga pengaktifan vitamin D melalui kulit
menjadi berkurang. Dan juga akibat sang ibu tidak mengkonsumsi susu formula
yang banyak mengandung vitamin terutama vitamin D mengakibatkan kualitas ASI
menjadi berkurang.
Jika memang sang ibu
tidak mengkonsumsi susu formula karena takut akan dampak buruk susu pabrikan,
harus tetap mengkonsumsi vitamin D. Bisa dari suplementasi vitamin D dengan
kapsul atau dengan makan makanan yang mengandung vitamin D selain susu itu
sendiri. Resiko anak-anak terserang penyakit ini adalah sampai usia 2 tahun.
Sehingga sangat perlu memperhatikan gizi ibu hamil dan bayinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar